Tuesday, November 16, 2010

Komunitas Gerbang: Eksistensi yang Tidak Memudar

T13/OJ/2010
Indira Listiarini
210110090014

Komunitas Gerbang lahir pada tahun 2002 di gerbang Unpad. Sebelumnya sudah ada beberapa komunitas yang berdiri di gerbang kampus, tetapi pada waktu itu belum ada inisiatif untuk membuat kegiatan. Tahun 2008 komunitas gerbang mulai vakum, karena gerbang Unpad direnovasi untuk dijadikan jalanan umum. Meskipun saat itu komunitas vakum, tetapi tetap mengadakan kegiatan lebih ke penyuluhan.
Banyak mahasiswa yang datang untuk menanyakan bagaimana membuat sebuah kegiatan. Banyak masyarakat yang meminta bantuan juga untuk membuat sebuah kegiatan. Dan komunitas Gerbang pun membantu sesuai dengan kemampuannya. Pada tahun 2009 mulai ada inisiatif untuk mempunyai sekre sendiri, karena barang-barang properti komunitas sudah banyak.
Namun sekre tetap komunitas ini baru terealisasi pada tahun 2010. Sekre pertama berada di Caringin, namun tempatnya kurang strategis dan akses yang sulit. Peresmian kepengurusan juga baru terjadi tahun 2010 ini karena dulu komunitas ini identik dengan Ito, salah satu godfather komunitas ini. dan juga proses regenerasi yang susah, karena komunitas berawal dari interest yg sama. Setelah tahun ini antusisme baik dari mahasiswa dan masyarakat ternyata muncul kembali. Oleh karena itu komunitas Gerbang kembali bergairah dalam berkegiatan.

Salah satu acara Komunitas Gerbang


Narasumber :
Akbar Royan Kumara
5 April 1990
085714404411

Komunitas Gerbang: Eksistensi yang Tidak Memudar

T13/OJ/2010
Indira Listiarini
210110090014

Komunitas Gerbang lahir pada tahun 2002 di gerbang Unpad. Sebelumnya sudah ada beberapa komunitas yang berdiri di gerbang kampus, tetapi pada waktu itu belum ada inisiatif untuk membuat kegiatan. Tahun 2008 komunitas gerbang mulai vakum, karena gerbang Unpad direnovasi untuk dijadikan jalanan umum. Meskipun saat itu komunitas vakum, tetapi tetap mengadakan kegiatan lebih ke penyuluhan.
Banyak mahasiswa yang datang untuk menanyakan bagaimana membuat sebuah kegiatan. Banyak masyarakat yang meminta bantuan juga untuk membuat sebuah kegiatan. Dan komunitas Gerbang pun membantu sesuai dengan kemampuannya. Pada tahun 2009 mulai ada inisiatif untuk mempunyai sekre sendiri, karena barang-barang properti komunitas sudah banyak.
Namun sekre tetap komunitas ini baru terealisasi pada tahun 2010. Sekre pertama berada di Caringin, namun tempatnya kurang strategis dan akses yang sulit. Peresmian kepengurusan juga baru terjadi tahun 2010 ini karena dulu komunitas ini identik dengan Ito, salah satu godfather komunitas ini. dan juga proses regenerasi yang susah, karena komunitas berawal dari interest yg sama. Setelah tahun ini antusisme baik dari mahasiswa dan masyarakat ternyata muncul kembali. Oleh karena itu komunitas Gerbang kembali bergairah dalam berkegiatan.

Salah satu acara Komunitas Gerbang


Narasumber :
Akbar Royan Kumara
5 April 1990
085714404411

Alat Musik Sunda

T13/OJ/2010
Rizky Indra Purnama
210110090013


Alat musik dikalangan sunda lebih dikenal dengan waditra. Segala sesuatu musik menurut tradisi sunda adalah waditra dan gamelan merupakan salah satunya. Gamelan merupakan alat tradisional sunda. Gamelan terbagi menjadi dua, yaitu: degung dan salendro. Salendro biasa digunakan untuk pengiring tarian sunda sedangkan degung hanya untuk didengarkan tanpa harus menjadi pengiring tarian sunda. Pada umumnya degung terdiri dari jenglong yang mempunyai 6 gong kecil. Borang mirip dengan jenglong tapi kecil. Panerus bentuknya bilahan, goong, suling, dan gendang.

Fungsi Waditra:
  1. 1.      Jenglong (Degung) berfungsi sebagai “bulung aring gending”.
  1. 2.      Bonang (Kolenang) berfungsi sebagai “murda lagu”.
  1. 3.      Peking berfungsi sebagai lilitan lagu.
  1. 4.      Panerus berfungsi sebagai kemprangan.
  1. 5.      Goong berfungsi sebagai pengatur “wiletan” disebut “raksa wiletan”.
  1. 6.      Kendang berfungsi sebagai “Yasa Wirahmi”.
  1. 7.      Suling berfungsi sebagai “Uparengga lagu”.

Semua alat – alat ini dapat dipelajari dan ditemukan dengan mudah di UKM LISES sebagai wujud cinta dan ingin melestarikan budaya sunda.